Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti <p><strong>Seminar Nasional Sastra, Bahasa, dan Seni (Sesanti)</strong> merupakan seminar nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman. Seminar ini dimulai pada tahun 2019 dan dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Ruang lingkup seminar ini khususnya kajian-kajian bidang kebudayaan, seperti kajian bahasa, kajian sastra, dan kajian seni. </p> <p><strong>ISSN cetak: 2685-2756<br />ISSN elektronik: 2776-9992</strong></p> <p> </p> <p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a><br />This work is licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>.</p> en-US fib@unmul.ac.id (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman) fib@unmul.ac.id (Susilawati, S.Kom.) Sun, 07 Nov 2021 00:00:00 +0100 OJS 3.3.0.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 CLAUSTROART: SENI BARU DI MASA PANDEMI https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/46 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Pandemi yang mematikan memaksa manusia untuk berdiam diri di rumah; muncullah konsep WFH (work from home) yaitu pekerjaan kantor dan bersekolah, misalnya, harus dilakukan di rumah. Yang dulunya dipikirkan sebagai suatu hal yang menyenangkan bila berkantor dan bersekolah dari rumah saja, ternyata tidak demikian halnya saat dilakukan dalam waktu yang lama. “Mendekam” di rumah dalam jangka panjang menyebabkan rasa bosan, bosan di dalam ruangan dan juga bosan terhadap orang-orang di sekitar. Dari kebosanan itu timbullah ide kreatif bekerja sama menciptakan seni, yang mana semua itu dilakukan secara individual, tetapi bersamaan waktunya dengan orang lain di tempat yang berbeda. Di dalam musik misalnya, hal itu memunculkan gagasan bermain ansambel dari tempat-tempat yang berbeda, yang mana semua itu dihubungkan oleh jaringan internet. Secara tidak sadar, kreativitas itu memunculkan bentuk seni yang baru, yang saya sebut claustroart—mengacu pada ide “claustrum” (tempat tertutup) dan “art” (seni). Claustroart ternyata begitu mencandukan bagi mereka-mereka yang memuja teknologi. Para pemusik di negara-negara maju, yang juga mengalami situasi yang sama, tidak berlama-lama menikmati seni yang mengungkung itu, dengan berbagai cara mereka berusaha untuk mengembalikan cara bermain musik seperti sebelum pandemi. Sedangkan bagi mereka yang tergila-gila dengan teknologi, claustroart justru terus dikembangkan dan diperluas, serta menciptakan kemalasan baru atas nama “efisiensi” atau “kemajuan jaman”, yang disesuaikan oleh jargon: “New Normal”. Claustroart menunjukkan kejadian seni yang baru, ia menunjukkan seni yang baru itu diciptakan bukan oleh individu-individu, melainkan sekelompok orang. Claustroart juga menunjukkan pengaruh teknologi bagi manusia kini dan di masa yang akan datang.</p> </div> </div> </div> Harsawibawa Albertus Copyright (c) 2021 Harsawibawa Albertus https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/46 Wed, 03 Nov 2021 00:00:00 +0100 KOMUNIKASI PANDEMI KEPALA DAERAH MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL DALAM SOSIALISASI VAKSIN COVID-19: SEBUAH PENDEKATAN SEMIOTIK https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/47 <p>Penelitian ini bertujuan menganalisis fenomena pesan-pesan Bupati Banyumas di media sosial tentang sosialisasi vaksin covid-19. Bupati Banyumas terbilang aktif menggunakan sosial media, terutama facebook sebagai media informasi dan edukasi kepada khalayak. Dalam meneliti pesan-pesan Bupati Banyumas di media sosial penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis dan menggunakan metode analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Pemaknaan dilakukan dengan Teori Segitiga Makna Peirce yakni Tanda, Objek, dan Interpretant. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pesan yang dikontruksi oleh Bupati Banyumas bersifat langsung dan tepat sasaran. Hal tersebut selaras dengan karaktersitik masyarakat Banyumas yang cablaka. Selain itu, pesan yang disampaikan selalu diselipkan humor-humor khas Banyumasan. Dalam pesan tersebut, secara keseluruhan terdapat makna pesan sosial yang ingin menyampaikan bahwa masyarakat harus patuh kepada kebijakan pemerintah.</p> Aan Herdiana Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/47 Thu, 04 Nov 2021 00:00:00 +0100 PERFORMANSI MANTRA DI KALANGAN MASYARAKAT BANJAR https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/48 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Kajian ini fokus pada tradisi lisan yang mengandung kearifan lokal. Mantra merupakan salah satu tradisi lisan yang hidup dan berkembang di suatu masyarakat,</p> <p>khususnya dalam masyarakat Banjar. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan struktur sintaksis mantra Banjar di kalangan masyarakat Banjar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data penelitian ini diperoleh melalui buku kumpulan “Mantra Banjar”. Data dikumpulkan melalui tahapan observasi: baca, catat, dan untuk menambah informasi peneliti juga mewawancarai informan. Kemudian data dianalisis dengan tahapan; klasifikasi data sesuai dengan struktur sintaksisnya sehingga menemukan pola. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode agih. Memilah dan menentukan langsung unsur sintaksis berdasarkan kategori, fungsi, dan peran yang terdapat dalam kumpulan mantra Banjar, dengan menggunakan teknik pilah unsur bagi (PUB). Analisis struktur sintaksis mantra Banjar mengandung kesesuaian unsur bentuk, fungsi, dan peran. Performansi struktur sintaksis mantra pada masyarakat Banjar membentuk kalimat tunggal dan majemuk dalam beberapa pola. Unsur fungsi yang dominan pada mantra, yaitu subjek, predikat, dan keterangan membentuk kalimat tunggal. Unsur kategori yang dominan, yaitu frasa verba sebagai inti sintaksis; dan unsur peran yang dominan sejalan dengan frasa verba, yaitu perintah, perbuatan, dan larangan.</p> </div> </div> </div> Ian Wahyuni, Purwanti Purwanti, Muhammad Sayuti Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/48 Thu, 04 Nov 2021 00:00:00 +0100 TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA NOVEL GITANJALI KARYA FEBRIALDI R. DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SMA https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/49 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif pada novel Gitanjali karya Febrialdi R. serta untuk menjelaskan relevansi tindak tutur ekspresif dalam pembelajaran di SMA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data dan sumber data dalam penelitian ini berupa kata-kata, frasa, atau kalimat yang tergolong dalam tindak tutur ekspresif yang terdapat pada novel Gitanjali karya Febrialdi R. yang diterbitkan pada tahun 2018. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik baca dan teknik catat. Teknik analisis data menggunakan metode padan pragmatis dan inferensi. Pemeriksaan keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian terhadap bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif pada penelitian ini yaitu tindak tutur ekspresif meliputi memuji, mengucapkan terima kasih, meminta maaf, berbelasungkawa atau bersimpati, dan marah atau jengkel memiliki dua proses penuturan, yaitu tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung. Dari ketiga bentuk tindak tutur tersebut, bentuk tindak tutur langsung merupakan bentuk tindak tutur yang paling banyak ditemukan. Hal tersebut menunjukkan bahwa penutur yaitu para tokoh di dalam novel Gitanjali karya Febrialdi R. lebih suka mengungkapkan tuturannya secara langsung sehingga mitra tutur lebih cepat memahami maksud tuturan dari penutur. Hasil dari penelitian ini juga dapat direlevansikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas XI semester ganjil dengan (KD) 3.11 menganalisis pesan dari satu buku fiksi yang dibaca dengan indikator mengidentifikasi dan mengomentari bagian-bagian yang membangun cerita fiksi yang dibaca; menentukan pesan dari satu buku fiksi yang dibaca.</p> </div> </div> </div> Ritha Amalia Darmansyah, Titik Sudiatmi, Sukarno Sukarno Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/49 Thu, 04 Nov 2021 00:00:00 +0100 PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA ANAK USIA 0—3 TAHUN: STUDI KASUS DI DESA KARANGPELEM KEDAWUNG SRAGEN https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/50 <p>Penelitian ini membahas tentang pemerolehan bahasa pertama anak usia 0 s.d 3 tahun dalam bahasa sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemerolehan bahasa dalam aspek fonologi, morfologi, dan mendeskripsikan produksi bahasa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena penelitian ini berisi gambaran mengenai tahap pemerolehan bahasa anak. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan metode simak bebas cakap. Adapun teknik yang digunakan dalam rangka melaksanakan metode simak adalah teknik catat dan teknik rekam. Dari catatan dan rekaman pertuturan itulah data diperoleh sebagai bahan jadi penelitian pemerolehan bahasa pertama anak. Hasil penelitian ini, yaitu (1) pemerolehan bahasa secara fonologis usia 0-3 tahun anak mengucapkan beberapa vokal [a], [i], [u], [e], [o] dan mengucapkan konsonan masih belum jelas seperti konsonan [r] yang diubah menjadi konsonan lateral [l], sedangkan secara pemerolehan morfologi anak usia 0-3 tahun berupa morfem bebas. (2) anak usia 0-3 tahun melalui lima tahapan produksi bahasa meskipun belum sempurna dan belum semua anak mampu menyusun sebuah kalimat.</p> Haryanti Budhi Utami, Titik Sudiatmi, Sri Wahono Saptomo Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/50 Thu, 04 Nov 2021 00:00:00 +0100 INOVASI PEMBELAJARAN MELALUI BAHAN AJAR BERBASIS PELESTARIAN BUDAYA DAYAK https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/51 <p>Kebesaran dan keunikan budaya Dayak sudah seharusnya diperkenalkan lebih baik kepada masyarakat Indonesia sendiri dan juga masyarakat mancanegara. Salah satu kegiatan yang dapat mensosialisasikan dan meningkatkan motivasi generasi muda untuk melestarikan budaya adalah dengan menyediakan bahan ajar bahasa Inggris berbasis budaya, khususnya Dayak, di tingkat Sekolah Menengah Atas. Bahan ajar memiliki nilai ilmu yang tinggi dan penting untuk pendidikan budaya siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui tema apa dalam bahan ajar yang dapat memotivasi dan menambah wawasan siswa SMA dalam melestarikan budaya, khususnya Dayak, dan (2) untuk mengetahui bagaimanakah rancangan bahan ajar bahasa Inggris yang sesuai dengan kebutuhan siswa SMA dalam melestarikan budaya, khususnya Dayak. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian R&amp;D (<em>Research and Development</em>) atau penelitian dan pengembangan karena menghasilkan produk berupa bahan ajar. Data yang diperlukan untuk penelitian ini berupa materi pelajaran yang diperoleh dengan mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan bahan ajar, tema, dan rancangan bahan ajar yang berkaitan dengan adat, seni, dan budaya suku Dayak. Adapun tema atau topik yang akan disajikan sebagai hasil dari penelitian ini berupa: pakaian adat Dayak, macam-macam budaya Dayak, kuliner khas Dayak Kaltim, musik tradisional Dayak Kaltim, ritual adat suku Dayak Kaltim, tarian tradisional Dayak Kaltim, dan suku Dayak yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Sementara itu, rancangan bahan ajar disusun dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia berisikan konten budaya dalam bentuk teks bacaan beserta tugas/aktivitas yang diterbitkan dalam bentuk buku.</p> Satyawati Surya, Dian Anggriyani Copyright (c) 2021 Satyawati Surya, Dian Anggriyani https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/51 Thu, 04 Nov 2021 00:00:00 +0100 PENGGUNAAN BAHASA PROKEM PADA KOLOM KOMENTAR GRUP INFO CEGATAN SUKOHARJO DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/53 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan makna bahasa prokem campuran secara morfologi dan fonologis pada kolom komentar Grup Info Cegatan Sukoharjo di media sosial instagram. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif karena yang diteliti berkaitan dengan bentuk kata dari bahasa prokem campuran pada kolom komentar grup Info Cegatan Sukoharjo tersebut. Sumber data dalam penelitian ini adalah media sosial instagram pada grup Info Cegatan Sukoharjo, dengan data kolom komentar yang ada pada grup Info Cegatan Sukoharjo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca, teknik dokumentasi, dan teknik simak. Sedangkan teknik analisis data, penelitian ini menggunakan metode padan dengan teknik pilah unsur penentu, teknik hubung banding, dan teknik ganti. Hasil penelitian ini terdapat proses pembentukan kata bahasa prokem campuran secara morfologi dan fonologis beserta makna bahasa prokem yang ditemukan pada kolom komentar grup Info Cegatan Sukoharjo.</p> </div> </div> </div> Yenny Budi Sholikhati, Titik Sudiatmi, Suparmin Suparmin Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/53 Thu, 04 Nov 2021 00:00:00 +0100 PENGGUNAAN DIKSI DALAM IKLAN KULINER MEDIA LUAR RUANG DI JALAN PRACIMANTORO-GIRITONTRO WONOGIRI TAHUN 2021 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/54 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan bentuk penggunaan diksi dalam iklan kuliner media luar ruang di jalan Pracimantoro-Giritontro</p> <p>Wonogiri tahun 2021, 2) mendeskripsikan makna yang ditimbulkan dalam iklan kuliner media luar ruang di jalan Pracimantoro-Giritontro Wonogiri tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, karena dalam prosesnya dilakukan dengan cara mendeskripsikan mengenai data yang telah ditemukan. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Analisis data penelitian dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, display data, dan verifikasi dan penegasan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu terdapat 18 data penggunaan diksi dalam iklan kuliner media luar ruang di jalan Pracimantoro- Giritontro Wonogiri tahun 2021, yang terdiri dari bentuk penggunaannya dan makna yang ditimbulkan dari penggunaan diksi dalam iklan kuliner media luar ruang di jalan Pracimantoro-Giritontro Wonogiri tahun 2021. Bentuk penggunaannya terbanyak merupakan frasa, sedangkan makna yang ditimbulkan terdapat makna yang bukan sebenarnya.</p> </div> </div> </div> Fajar Alfian, Titik Sudiatmi, Suparmin Suparmin Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/54 Thu, 04 Nov 2021 00:00:00 +0100 PENERAPAN METODE PENEMUAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMA https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/52 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Salah satu kemampuan menulis yang harus dikuasai siswa adalah menulis teks eksposisi. Pada pembelajaran menulis, kemandirian sangat dibutuhkan, karena siswa diharuskan dapat melakukan sesuatu tanpa campur tangan orang lain. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan siswa dalam 1. Kemampuan menulis teks eksposisi, 2. Kemandirian belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain control group pre-test-post-test design. Kelas eksperimen pembelajarannya menggunakan metode penemuan, sedangkan kelas kontrol pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai pretest kelas eksperimen 33,29 dan kelas kontrol 33,92, kemudian hasil uji T pretest diperoleh sig. 0,595. Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen 74,92, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 66,71, kemudian perhitungan MannWhitney pada posttest diperoleh hasil 0,001. Nilai rata-rata kemandirian belajar siswa kelas eksperimen 87,83, sedangkan kelas kontrol 76,00. Berdasarkan hasil uji MannWhitney diperoleh sig. 0,000. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis teks eksposisi dan kemandirian belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan metode penemuan lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran biasa. Serta, terdapat asosiasi yang tergolong tinggi sekali antara kemandirian belajar siswa dengan kemampuan menulis teks eksposisi.</p> </div> </div> </div> Yesi Maylani Kartiwi, Yusep Ahmadi F. Copyright (c) 2021 Yesi Maylani Kartiwi, Yusep Ahmadi F. https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/52 Thu, 04 Nov 2021 00:00:00 +0100 KATEGORISASI DAN PROTOTYPE DALAM KONSEP FAKULTAS ILMU BUDAYA BAGI REMAJA KOTA BONTANG: KAJIAN LINGUISTIK KOGNITIF https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/55 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan latar belakang permasalahan bahwa bahasa dan budaya membentuk pemikiran manusia hingga pandangan yang</p> <p>menganggap pemikiran manusia dipengaruhi oleh bahasa dan budaya. Berdasarkan asas tersebut, setiap masyarakat tentu memiliki abstraksi tersendiri di dalam kognisi mereka mengenai suatu konsep. Oleh karena itu, dipilihlah konsep fakultas ilmu budaya untuk mengetahui bagaimana pandangan remaja tentang hal tersebut. Penelitian ini akan berfokus pada dua hal, yaitu bentuk kategorisasi dan prototipe remaja di kota Bontang tentang konsep fakultas ilmu budaya pada kognisi remaja di kota Bontang. Penelitian ini diharapkan memberi sumbangsih yang besar dalam penyusunan strategi perekrutan mahasiswa baru pada Fakultas Ilmu Budaya pada khususnya dan Universitas Mulawarman pada umumnya. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai sistem kognisi remaja di kota Bontang yang tercermin dalam kategorisasi dan prototipe tentang konsep fakultas ilmu budaya. Penelitian ini akan membantu pihak-pihak yang berkepentingan di Fakultas Ilmu Budaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan sistem strategi penjaringan mahasiswa baru sehingga minat remaja untuk mendaftar di Fakultas Ilmu Budaya secara khusus dan Universitas Mulawarman secara umum mengalami peningkatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Responden penelitian ini adalah siswa sekolah menengah atas yang berasal dari kota Bontang. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden. Responden diminta menyebutkan masing-masing 10 kata benda yang ada dalam kognisi mereka mengenai empat kata yang disebutkan oleh peneliti. Data yang terkumpul kemudian disatukan dan diakumulasikan berdasarkan banyak sedikitnya suatu atribut dituliskan oleh responden. Tahap selanjutnya, data tersebut dianalisis berdasarkan alur kategorisasi menurut teori prototipe.</p> </div> </div> </div> Ahmad Mubarok, Kiftiawati Kiftiawati Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/55 Thu, 04 Nov 2021 00:00:00 +0100 KOMODIFIKASI TRADISI DHUKUTAN PASCAPANDEMI COVID-19: SEBUAH UPAYA ALTERNATIF PEMERTAHANAN BUDAYA DAN PEWARISAN NILAI-NILAI TRADISI https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/56 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p><em>Dhukutan</em> adalah salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat Lawu yang masih eksis dan terus dipertahankan keberadaannya. Selama ini, <em>Dhukutan</em> hanya dipahami sebatas upacara tradisi “bersih desa” atau “merti dusun” yang melibatkan partisipasi seluruh warga. Namun, pandemi Covid-19 telah memaksa para sesepuh desa untuk memodifikasi perayaan upacara tradisi tersebut agar tidak menimbulkan kerumunan warga. Tentu saja, hal ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Mengingat perayaan tradisi Dhukutan ini telah berlangsung jauh ketika masa kejayaan Raja Airlangga. Dengan pertimbangan dan demi kemaslahatan bersama, akhirnya kemasan ritual Dhukutan ini dibuat sedemikian rupa sehingga hanya melibatkan para sesepuh dan tokoh masyarakat desa Nglurah saja. Hal ini terpaksa dilakukan agar tidak terjadi konflik vertikal dengan pihak satgas Covid-19. Selain itu, aspek ketenangan dan ketenteraman jiwa masyarakat desa masih dapat terpelihara dengan baik karena perayaan upacara tradisi Dhukutan tetap dilaksanakan walaupun secara minimalis. Dengan demikian, komodifikasi tradisi Dhukutan ini sudah barang tentu menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi para sesepuh dan tokoh masyarakat desa Nglurah. Pada satu sisi, mereka tetap berusaha bertahan menjalankan tradisi, tetapi di sisi lain juga harus mengakomodasi kepentingan satgas Covid-19 agar tidak terjadi kerumuman masyarakat yang memungkinkan terjadinya klaster-klaster baru bagi penyebaran Covid-19 itu sendiri. Setidaknya, kehadiran Covid-19 ternyata tidak dapat menghilangkan tradisi Dhukutan, tetapi justru memberikan tantangan baru bagi masyarakat desa Nglurah untuk terus berkreativitas dengan memberikan warna tersendiri bagi dunia budaya dan tradisi di Jawa Tengah.</p> </div> </div> </div> Asep Yudha Wirajaya Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/56 Fri, 05 Nov 2021 00:00:00 +0100 INGATAN KULTURAL: DINAMIKA MUSIK DAN TARI PADA MASYARAKAT DAYAK BAHAU DI SAMARINDA https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/57 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Masyarakat Dayak Bahau bermigrasi dari Hulu Mahakam ke Samarinda, mereka tidak lagi sepenuhnya menjadi anggota kelompok tempat asal dan merasa ‘asing’ di wilayah yang baru. Masyarakat Dayak Bahau di Samarinda yang merasa ‘asing’ di wilayah yang baru, kerap bernostalgia dengan daerah asalnya menggunakan banyak hal, salah satunya melalui kesenian. Mereka membawa ingatan individu yang dilegitimasi oleh orang lain menjadi ingatan kolektif. Bentuk dari ingatan kultural adalah ingatan kolektif yang diaktualisasikan oleh masyarakat Dayak Bahau di Samarinda dalam wujud musik dan tari. Penelitian ini berfokus pada ranah ingatan kultural yang dikemukakan oleh Jan Assmann, dan aktualisasi ingatan kultural yang direpresentasikan dalam bentuk seni yaitu musik dan tari, dengan menggunakan pendekatan dari Kai Aberg. Kedua pendekatan ini digunakan oleh peneliti guna mengeksplorasi ingatan kultural masyarakat Dayak Bahau dalam dinamika praktik berkesenian mereka di Samarinda.</p> </div> </div> </div> Yofi Irvan Vivian, Bayu Arsiadhi Putra Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/57 Fri, 05 Nov 2021 00:00:00 +0100 PERTUNJUKAN SENI BUDAYA VIRTUAL OLEH DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TIMUR SEBAGAI USAHA PELESTARIAN BUDAYA DI MASA PANDEMI COVID-19 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/58 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Pandemi Covid-19 berpengaruh kepada semua sektor kehidupan, termasuk sektor kesenian dan kebudayaan. Dengan adanya pandemi membuat para pekerja</p> <p>seni terhambat kreatifitasnya untuk berkarya dan menghibur masyarakat. Pada era digital seperti saat ini semua informasi dapat disebarkan dengan mudah menggunakan teknologi digital dengan menggunakan saluran internet. Untuk mengatasi masalah pelestarian budaya di Jawa Timur maka melalui channel Youtube yang dimiliki, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur mengadakan pertunjukan seni secara virtual. Pada tahun 2020 dan 2021 Disbudpar Jawa Timur tercatat telah mengadakan pertunjukan virtual berupa dagelan online, ludruk virtual, pertunjukan tari virtual, parade dalang bocah, festival budaya, film dokumenter budaya, dan uyon-uyon yang ditujukan kepada para penikmat seni dimanapun berada. Dengan adanya kegiatan berkesenian secara virtual ini, masyarakat dapat diharapkan melestarikan kebudayaan Jawa Timur serta dapat membangkitkan semangat para seniman untuk terus beradaptasi dalam menggunakan teknologi untuk berkarya.</p> </div> </div> </div> Diah Ayu Wulan Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/58 Fri, 05 Nov 2021 00:00:00 +0100 RETORIKA PADA BAGIAN METODE PENELITIAN ARTIKEL ILMIAH JURNAL LITERA https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/59 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi kebahasaan bagian metode penelitian artikel jurnal Litera dalam menyatakan peranti penghubung dan mendeskripsikan retorika bagian metode penelitian artikel jurnal Litera dalam menyatakan tahapan/move. Penelitian ini memberikan fokus pada masalah strategi kebahasaan berupa peranti penghubung dan struktur retorika atau move yang terdapat dalam bagian metode artikel ilmiah bidang sastra dan bahasa dalam jurnal terindeks Sinta khususnya jurnal Litera. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan bentuk data berupa paragraf, kalimat, kata-kata teks abstrak dalam artikel ilmiah jurnal Litera volume 20 nomor 2 bulan Juli 2021. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa bagian metode artikel jurnal Litera tidak memiliki peranti penghubung dan retorika bagian metode yang lengkap.</p> </div> </div> </div> Ferinda Ayuniar Putri, Benedictus Sudiyana, Muhlis Fajar Wicaksana Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/59 Fri, 05 Nov 2021 00:00:00 +0100 SEKA GONG CANDRA KIRANA DESA KERTA BUANA, KEC. TENGGARONG SEBERANG, KAB. KUTAI KARTANEGARA, PROV. KALIMANTAN TIMUR https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/60 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Tujuan penulisan ini ialah untu mendokumentasikan salah satu Seka Gong yang ada di Kalimantan Timur tepatnya di Desa Kerta Buana Kec. Tenggarong Seberang, Kab. Kutai Kertanegara, Prov. Kaimantan Timur. penelitian ini, Selain sebagai sebuah dokumentasi budaya tulisan ini juga bertujuan untuk mencari tahu sejarah, fungsi, serta keberlanjutan Seka Gong Kebyar Candra Kirana.Adapun metode yang digunakan adalah metode Etnografi. Adapun pendekatan yang dilakukan untuk mengungkapkan berbagai sisi dari adanya Seka Gong Candra Kirana di Desa Kerta Buana adalah dengan pendekatan Etnomusikologi. Untuk mendapat gambaran dan menggali informasi yang mendalam, peneliti sebagai instrumen pengumpul data menyiapkan pertanyaan dan melakukan interview atau wawancara dan observasi lapangan.Dari hasil penelitian ini, diperoleh tentang sejarah terbentuknya Seka Gong Kebyar Candra Kirana, yang merupakan Seka Gong yang berdiri dikarenakan adanya kegiatan Transmigrasi yang terjadi pada tahun 1980 di Desa Kerta Buana. Fungsi dari adanya Seka Gong Candra Kirana ialah sebagai Penabuh Gamelan Gong Kebyar dalam berbagai kegiataan keagaman dan budaya yang ada di Desa Kerta Buana, Kalimantan Timur. Proses keberlanjutan Seka Gong Kebyar Candra Kirana dapat tetap berlangsung karena terdapat aturan adat yang mengatur tentang keberadaan Seka Gong di Desa Kerta Buana.</p> </div> </div> </div> Agus Kastama Putra, Asril Gunawan Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/60 Fri, 05 Nov 2021 00:00:00 +0100 PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DESA GIRIMARTO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI PADA TAHUN 2021 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/61 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemerolehan kosakata benda anak usia 3-6 tahun di desa Girimarto dan mendeskripsikan proses produksi kalimat anak usia 3-6 tahun di desa Girimarto. Penelitian ini dilakukan melalui metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa kata dan kalimat. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 4 anak yang menjadi sampel dari beberapa dusun yang ada di desa Girimarto. Metode pengumpulan data yang digunakan melalui teknik simak dan catat. Di samping metode tersebut juga dilakukan dengan rekaman dan wawancara langsung dengan orang tua dan tetangga sekitar. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitiannya berupa pemerolehan kosakata benda anak usia 3-6 tahun di desa Girimarto dan produksi kalimat anak usia 3-6 tahun di desa Girimarto.</p> </div> </div> </div> Berlyana Rahmawati, Titik Sudiatmi, Suparmin Suparmin Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/61 Fri, 05 Nov 2021 00:00:00 +0100 KOMUNITAS SASTRA PINGGIRAN SEBAGAI PENGGERAK DINAMIKA DAN DIALEKTIKA SASTRA DI INDONESIA https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/62 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai komunitas sastra pinggiran sebagai penggerak dinamika dan dialektika sastra di Indonesia. Berdasarkan latar belakang munculnya komunitas sastra pinggiran maka banyak hal yang dapat dituai dalam dinamika kesusastraan Indonesia termasuk dalam memberikan pembaharuan dalam segi estetika karya sastra. Munculnya paradigma bahwa tidak adanya hegemoni komunitas dengan komunitas lain sebagai peran komunitas sastra di samping sebagai wadah kreativitas masyarakat, bagaimana basis- basis komunitas sastra pinggiran dalam melakukan regenerasi anggota atau menumbuhkembangankan bakat-bakat muda. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi data yang terbagi menjadi tiga langkah yakni: pertama triangulasi sumber data, kedua triangulasi teori, dan ketiga merupakan triangulasi pengumpulan data. Simpulan dari penelitian ini adalah komunitas sastra pinggiran dalam kesusastraan di Indonesia mampu bergerak baik dalam dinamika maupun dialektika. Komunitas sastra pinggiran mampu menjadi basis estetika bagi kesusastraan Indonesia.</p> </div> </div> </div> Antok Risaldi, Taufik Darmawan, Wahyudi Siswanto Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/62 Fri, 05 Nov 2021 00:00:00 +0100 DEVIASI DAN FOREGROUNDING DALAM CUITAN TWITTER @CURSEDKIDD: KAJIAN STILISTIKA https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/63 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahasa gaul di kalangan remaja yang dimuat dalam cuitan pengguna Twitter @cursedkidd. Cuitan ini terbentuk dari ide dan pikirannya sendiri sehingga memiliki keunikan dan kekhasan yang berbeda dari pengguna Twitter lain. Ketidakterbatasan dan keamatbebasan dalam cuitan @cursedkidd menghasilkan penyimpangan dalam tatanan bahasa yang digunakan. Penyimpangan yang digunakan berhasil menarik perhatian pembaca sehingga memunculkan sebuah foregrounding. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan deviasi, foregrounding, dan faktor penyebab deviasi dan foregrounding dalam cuitan akun Twitter @cursedkidd. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan mencatat ke dalam kartu data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deviasi fonologis dan morfologis lebih banyak digunakan karena penyimpangan yang terjadi pada fonem dan bentuk kata. Selain itu, untuk foregrounding ditemukan foregrounding bahasa dan tanda baca. Fungsi deviasi yang dominan, yaitu fungsi emotif karena memberi gambaran mengenai suasana hati penulis dan melalui cuitan tersebut Willy mengungkapkan ide dan pikirannya. Salah satu faktor yang memengaruhi penyimpangan bahasa @cursedkidd adalah keinginan untuk berbeda dan menciptakan variasi bahasa baru.</p> </div> </div> </div> Andi Tenri Ribi Farhana Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/63 Fri, 05 Nov 2021 00:00:00 +0100 NILAI PERSONAL DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL MATA DI TANAH MELUS KARYA OKKY MADASARI https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/64 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini berfokus pada analisis aspek nilai personal dan nilai pendidikan di dalam novel Mata di Tanah Melus karya Okky Madasari. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan teori sastra anak. Pada analisis perkembangan nilai personal (personal values) akan mendeskripsikan nilai perkembangan; (a) emosional, (b) intelektual, (c) imajinasi, (d) rasa sosial, serta (e) rasa etis dan religius yang termuat di dalam novel. Sedangkan pada analisis perkembangan nilai pendidikan (educational values) akan mendeskripsikan aspek; a) eksplorasi dan penemuan, b) perkembangan bahasa, c) nilai keindahan, d) wawasan nilai kultural, serta e) penanaman kebiasaan membaca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel menyajikan komponen nilai personal dan nilai pendidikan yang sangat lengkap. Pembaca anak tidak hanya dibuat terhibur dengan konflik yang dimunculkan, namun juga sarat akan nilai pendidikan. Kritik terhadap novel ini adalah bahasa yang digunakan terlalu kompleks untuk dipahami anak-anak, namun novel berhasil mengajarkan mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam kepada generasi muda; menghargai keberagaman suku budaya (multikulturalisme), serta menanamkan kebiasaan membaca. Membaca novel direkomendasikan untuk anak-anak mulai dari usia 10 tahun sebagai bagian dari pembelajaran dengan bimbingan guru/orang tua, membaca novel juga direkomendasikan untuk remaja dan orang dewasa.</p> </div> </div> </div> Norma Atika Sari, Eka Yusriansyah Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/64 Fri, 05 Nov 2021 00:00:00 +0100 PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP HAK WANITA UNTUK MELAKUKAN ABORSI LEGAL DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF INTUISIONISME https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/65 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menelaah mengenai bagaimanakah resepsi masyarakat, terhadap hak wanita untuk melakukan aborsi legal di Indonesia dalam perspektif intuisionisme. Dalam menjalankan penelitian ini, penulis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya melalui jurnal ilmiah, tesis, artikel, maupun buku teks. Tak hanya menggali informasi dari sumber-sumber yang telah disebutkan sebelumnya, penulis juga akan mengolah informasi-informasi yang telah didapat melalui hasil kuesioner online, lalu data-data tersebut akan dianalisis dengan menggunakan teori resepsi model encoding-decoding Stuart Hall. Didapatkan bahwa mayoritas informan yang mengisi kuesioner online yang telah dibagikan termasuk ke dalam kategori negotiated. Dari total 40 orang informan, sejumlah 21 orang merasa bahwa wanita Indonesia berhak mendapatkan pelegalan praktik aborsi yang dilindungi oleh hukum, namun harus terdapat alasan logis dan jelas yang melatarbelakangi tindakan tersebut.</p> </div> </div> </div> Alvi Aniqo Nuri Salsabila, Maria Ardiningsih Pandin, Moses Glorino Rumambo Pandin Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/65 Fri, 05 Nov 2021 00:00:00 +0100 PENGGUNAAN BAHASA PROKEM PADA INFO CEGATAN WONOGIRI (ICW) DI MEDIA SOSIAL FACEBOOK https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/66 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola pembentukan bahasa prokem yang terdapat di Info Cegatan Wonogiri (ICW) dan makna bahasa prokem yang terdapat pada postingan dan kolom komentar di Info Cegatan Wonogiri (ICW). Metode penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif, karena dalam melakukan sebuah penelitian ini dengan cara menelaah suatu hal yang terjadi dalam sebuah media sosial yang berlangsung secara wajar dalam kondisi terkendali. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Analisis data penelitian dilakukan menggunakan teknik analisis deskriptif karena untuk mendeskripsikan karakteristik bahasa prokem yang terdapat dalam postingan dan kolom komentar Info Cegatan Wonogiri (ICW). Hasil penelitian ini yaitu terdapat 36 data bahasa prokem yang terdapat pada postingan dan kolom komentar di Info Cegatan Wonogiri (ICW) yang terdiri dari (a) pola pengurangan (pola pengurangan di awal, tengah, akhir, ganda, dan pengurangan yang disertai penggantian), (b) pola singkatan (pola singkatan murni dan pola singkatan membentuk akronim), dan (c) pola perubahan kata. Secara umum bahasa prokem dalam Info Cegatan Wonogiri (icw) tidak mengalami perubahan makna dari bentuk aslinya, perubahan makna hanya terjadi pada pemakaian kata “COD”.</p> </div> </div> </div> Wahyu Krisna Adi Ismaya, Titik Sudiatmi, Sukarno Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/66 Fri, 05 Nov 2021 00:00:00 +0100 ANALISIS NILAI BUDAYA DALAM CERITA RAKYAT ASAL-USUL MINANGKABAU https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/67 <p>Budaya dan sastra mempunyai ketergantungan satu sama lain. Sastra sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di dalam sastra. Dengan demikian karya sastra dapat didekati dengan menggunakan pendekatan nilai budaya. Masalah penelitian ini tentang nilai budaya yang terdapat dalam cerita rakyat asal-usul Minangkabau. Tujuan dari penelitian ini Kabau. Data penelitian ini berupa gambaran nilai budaya dalam cerita rakyat asal-usul Minangkabau. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisis kualitatif untuk mengetahui gambaran deskripsi nilai-nilai budaya dalam cerita rakyat asal-usul Minang dengan mendeskripsikan gambaran nilai budaya dalam cerita rakyat asal-usul Minangkabau. Metode ini didasarkan pada pertimbangan kesesuaian antara bentuk penelitian dengan tujuan penelitian. Instrumen penelitian dilakukan dengan studi dokumentasi pada cerita rakyat asal-usul Minangkabau dengan pendekatan analisis nilai budaya. Dari hasil penelitian ini dapat ditemukan hasil penelitian, empat nilai budaya dalam cerita rakyat asal-usul Minangkabau nilai budaya hubungan manusia dengan tuhan Kerajaan Pagaruyuang mengajak taruhan pada Kerajaan Majapahit untuk mengadu Kerbau, nilai budaya dalam hubungan manusia dengan masyarakat Kerajaan Pagaruyuang bermusyawarah dengan rakyatnya untuk membuat rencana mengadu Kerbau dengan Kerajaan Majapahit, nilai budaya dalam hubungan manusia dengan manusia lain masyarakat Kerajaan Pagaruyuang saling tolong menolong untuk rencana mengadu Kerbau dengan Kerajaan Majapahit, dan nilai budaya dalam hubungan manusia dengan alam masyarakat Kerajaan Pagaruyuang membawa Anak Kerbau untuk diadu sedangkan Kerajaan Majapahit membawa Induk Kerbau untuk diadu. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan dapat ditarik suatu kesimpulan, cerita rakyat asal-usul Minangkabau banyak menunjukkan nilai-nilai budaya sosialnya yaitu saling menolong dan bermusyawarah.</p> Abdul Aziz Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/67 Fri, 05 Nov 2021 00:00:00 +0100 DESAIN KAOS KE-BUNG HATTA-AN MENDUKUNG PEMBANGKITAN INDUSTRI KREATIF KOTA BUKITTINGGI PASCAPANDEMI https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/68 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Program inklusi sosial tahun 2021 Perpustakaan Proklamator Bung Hatta salah satunya adalah Workshop Seni Sablon pada kaos dengan tema Bung Hatta. Pengenangan tokoh nasional untuk diteladani bagi generasi berikutnya khususnya anak muda, melalui media komunikasi desain kaos. Kaos dipilih karena busana kasual ini disukai anak muda dan sering digunakan dalam beraktivitas sehari-hari. Produk kaos juga merupakan suvenir yang banyak dibeli oleh wisatawan. Bung Hatta merupakan pahlawan nasional yang figurnya ikonik bagi Kota Bukittinggi, kota kelahirannya sehingga dapat dijadikan sumber inspirasi penciptaan desain suvenir kaos. Penelitian untuk penciptaan seni ini bertujuan merancang desain kaos bertema ke-Bung Hatta-an untuk mendukung pembangkitan industri kreatif Kota Bukittinggi. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data, analisis data, desain, serta diseminasinya. Hasilnya adalah karya desain kaos dan penerapannya pada industri dengan langkah-langkah pembinaannya yang dapat dilakukan pada masa pascapandemi.</p> </div> </div> </div> Edi Eskak, Ahmad Bahrudin Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/68 Fri, 05 Nov 2021 00:00:00 +0100 A COMPARISON OF SUSIE SALMON AND HANNAH BAKER’S CHARACTERS AS THE VICTIMS OF RAPE https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/69 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>This research was aimed to analyze the main characters of two novels, which are Susie Salmon from The Lovely Bones novel (2002) by Alice Sebold, and Hannah Baker from Thirteen Reasons Why novel (2007) by Jay Asher. The purpose of the research was to found out the similarities and differences of both characters as the victims of rape through the characterization and plot development theories. The research used the qualitative method and content analysis. The results showed that both characters have similarities based on their characterization through the actions, speeches, and narration that showed them as smart girls. In the plot development, the similarities of both characters were found in the exposition. As the victims of rape, both characters reveal the reason for their death in exposition. In terms of differences, based on the characterization through their thought and action, Susie was showed as a confident and strong girl. While Hannah was showed as an introvert and weak girl in the plot development, the differences of both characters were found in the ending of the plot. As the victim of rape who did not survive, Susie finally let go of her regrets and chose to move on, while Hannah who can no longer bear the pain chose to end her life. The researcher suggests the next researcher to analyze the mental health of rape survivors and victims of bullying.</p> </div> </div> </div> Anastasia Amelia, Muhammad Natsir, Indah Sari Lubis Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/69 Sat, 06 Nov 2021 00:00:00 +0100 THE CORRELATION BETWEEN PRONUNCIATION ANXIETY AND MOTIVATION https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/70 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>This study reports on quantitative study, conducted among 48 English majors, examining the relationship between a language-skill-specific type of</p> <p>anxiety—pronunciation anxiety and motivation. Pronunciation anxiety is presented as a feeling of apprehension and worry deriving from negative self-perceptions, and beliefs. The fears related specifically to pronunciation (Baran–Lucarz, 2014). When motivation is concerned, it has been conceptualized on the basis of the L2 Motivational Self System Model (Dörnyei, 2005), as the desire to reach highest communication proficiency levels nativelike target language accent, represented by the ideal L2 self and ought-to L2 self. The result of the calculation to find the correlation between pronunciation anxiety and motivation were having correlation but not significant. The data from 2 questionnaires which were calculated by using Pearson product moment formula showed most of subcomponents of PMQ and MPA had correlation but not significant, only between pronunciation anxieties to talk outside the classroom with Criterion Measure which had correlation and they were significant. The results showed in the table that Pearson correlation between PA-cl and Criter.Meas were -777*, it meant if the pronunciation anxiety to talk to native and non-native speaker outside the Fl-classroom was high than the strength of desire to achieve target language native-like pronunciation free from L1 influenced would be low. There was correlation but not significant between the level of motivation to reach a target language, represented by the Ideal L2 Self and the Ought to L2 Self of high and low PA students. However, in the level of motivation between high and low PA students to become communicative in the Tl, represented the Ideal L2 Self and Ought to L2 self was found significantly difference.</p> </div> </div> </div> Amedea Cathriona Maharia, Noor Rachmawaty, Susilo Susilo Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/70 Sat, 06 Nov 2021 00:00:00 +0100 THE TRIPARTITE ROLE OF THE PSYCHE IN RON WILLIAMSON’S CHARACTER IN JOHN GRISHAM’S THE INNOCENT MAN: MURDER AND INJUSTICE IN A SMALL TOWN NOVEL https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/71 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Psychoanalysis is the study to analyze the human's behavior and personality. It is one of the scientific disciplines developed by Sigmund Freud. It appears to scrutinize deeper of human personality. The tripartite psyche refers to id, ego, and superego. It exists to construct human’s personality based from the experiences. The role of id, ego, and superego are to maintain or balance human’s behavior. This thesis discusses about the tripartite role of the psyche in the main character in John Grisham’s The Innocent Man: Murder and Injustice in a Small Town novel named Ron Williamson. The purpose of this thesis is to investigate Ron Williamson’s tripartite psyche portrayed in the novel. The researcher used qualitative research methodology and psychoanalysis approach. The results of this thesis Ron Williamson, as the main character is a unique character. The Id of Ron Williamson depicted in the novel are immoral, uncontrollable, unethical, troublemaker, selfish, drunk, childish, excessive, erratic, unpredictable, hallucination, disoriented, mood swings, uncertain, delusional, and confused. In the other hand, the ego of Ron Williamson are worried, regret, reduce the selfishness, responsible, mindful, slowly unconfused, reduced the troublemaker, honest, patience, and rational thinking. The last is superego of Ron Williamson are polite, good attitudes, servant of God, sympathetic, stable behavior, intelligent, more sensible thinking, more responsive to his surroundings, devout Christian, quit from troublemaker, break out from selfishness, and forgiving. Furthermore, the findings show that those depictions are from conflicts to other minor character, self-conflict, direct description from the author, dialogues, and events in each chapter.</p> </div> </div> </div> Hafiz Naufal Anshoor, Singgih Daru Kuncara, Fatimah Muhajir Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/71 Sat, 06 Nov 2021 00:00:00 +0100 TACKLING THE COVID-19 IN INDONESIA THROUGH DISCOURSE: THE REVIEW OF MODALITY IN NEWS https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/72 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Employing the data from selected English news from the official website of Cabinet Secretariat of The Republic of Indonesia (www.setkab.go.id), we analyzed the use of modal verbs as the indicator of modality. The findings show four modal verbs that indicate epistemic modality and deontic modality. For epistemic modality, we found the function of expressing possibility or probability which is signed by the use of modal will and can. Meanwhile, for deontic modality, the functions that we found are obligation and permission. Obligation is expressed by the use of must and should, meanwhile for permission, it is signed by modal verb can.</p> </div> </div> </div> Nita Maya Valiantien, Ririn Setyowati Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/72 Sat, 06 Nov 2021 00:00:00 +0100 MIMICRY AND HYBRIDITY THROUGH JAPANESE SOCIETY IN THE LAST SAMURAI MOVIE https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/73 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>This research aims to examine the mimicry and hybridity by Homi K. Bhabha in The Last Samurai movie. This research is also conducted to discuss more broadly how the characters develop themselves with western culture and create a new way of life. The forms of mimicry and hybridity represented by the Japanese characters in The Last Samurai movie are based on their practices in applying American culture where these practices are based on the desire to be more modern like the western countries. This research used a descriptive qualitative method to examine cultural adaptation by analyzing the context of the events in the story as well as how the characters deal with each event around them. The researcher revealed that the process of cultural adaptation could be seen through the way every individual responded toward west cultures in the environment. In The Last Samurai movie, the researcher found forms of mimicry and hybridity that the Japanese did for the sake of modernity focused on property, cloth, and language.</p> </div> </div> </div> Dikhy Zhawara, Satyawati Surya, Nasrullah Nasrullah Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/73 Sat, 06 Nov 2021 00:00:00 +0100 CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS ON THE COVID-19 TOPIC AT THE 2020 USA FINAL PRESIDENTIAL DEBATE https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/74 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>This article analyzes the COVID-19 topic discussed at the 2020 USA final presidential debate. The purpose of this research is to describe the effect of the discourses on the socio-cultural practices. The approach employed in this research is the three-dimensional critical discourse analysis by Norman Fairclough consisting of text analysis, discursive practice analysis, and socio-cultural practice analysis of the discourses. The discourses of the COVID-19 topic are seen as important by the American citizens because they need clarity of how their future president would fight the pandemic in their term. The result of this research shows that the two discourses by the presidential candidates produced distinctive depictions of COVID-19. Discourse produced by Donald Trump offered a more optimistic view regarding the COVID-19 situation in the United States, while Joe Biden’s discourse gave a more pessimistic view towards the COVID-19 situation. The presidential candidates provided different views of the COVID-19 situation in the United States in order to appeal and convince the American citizens into voting them. The different depictions of COVID-19 situation in the United States resulted in the American citizens expressing their disappointment over Donald Trump’s optimism which also extend to the criticism towards the White House, while praised Joe Biden’s pessimism on the topic. Ultimately, the discourses are seen as unsatisfactory by the American citizens due to their inability to give details and elaborations on the plan to fight against COVID-19 in the next four years. Lastly, these discourses might create and instil indecisiveness in the American citizens’ voting decision.</p> </div> </div> </div> Atiqah Elfannur Rahmah, Mardliya Pratiwi Zamruddin, Setya Ariani Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/74 Sat, 06 Nov 2021 00:00:00 +0100 THE PORTRAYAL OF AFRO-AMERICAN STRUGGLE AGAINST RACISM IN SELMA FILM https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/75 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Racism is a belief that some groups are superior and some groups are inferior. One of the literary works that tells about racist is Selma film. Selma is a film directed by Ava Du Vernay, written by Paul Webb, and was released in 2014. The film is talking about racism issues that happened in America in 1965. The entitled of this research is the portrayal of Afro American struggle against racism in Selma film formulate two research questions about kinds of racism and the way Afro- American people struggle against racism in Selma film. The purposes of this research is find out about kinds of racism and the way Afro-American people struggle against racism in Selma film. In this research, the researcher used descriptive qualitative method and racism theory. Furthermore, the data were generated from the script, dialogues, and the scenes in the film. The results of this research found two kinds of racism: individual racism and institutional racism. The finding also showed ways of struggle against racism, they are: coercion and refusal, domination and escape, subjectification and creation. The struggle of Afro- American was represented by characterization of the characters which showed racism treatment in the Film.</p> </div> </div> </div> Merlin Octafiani Ruata, Chris Asanti, Fatimah Muhajir Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/75 Sat, 06 Nov 2021 00:00:00 +0100 CINEMA AND PANDEMIC IN INDONESIA: A SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE ON ATTITUDES TOWARDS COVID- 19 AND ISOLATION IN A SHORT MOVIE POSITIF BY JEIHAN ANGGA AND HANUNG BRAMANTYO https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/76 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>The COVID-19 epidemic has spurred Indonesian filmmakers to produce films depicting the pandemic's consequences. Positif, a short film on the COVID-19 pandemic directed by Jeihan Angga and Hanung Bramantyo and posted on YouTube on January 1, 2021, has surpassed over two million views. The goal of this film is to raise public knowledge about how to protect themselves from the coronavirus. This article examines how Positif portrays a man who does not believe in the coronavirus and how he eventually must be isolated since he has become infected. I argue that the filmmaker of Positif focuses on delineating the man's unbelief in the coronavirus because it is a problem that Indonesia has had to deal with during the COVID-19 pandemic. This analysis of the film takes a sociological approach, viewing it as a representation of social realities. This article will unpack Positif through textual and contextual analysis. The result shows that the main character in this film, Tegar, does not believe in the coronavirus, and hence refuses to heed his family's and friends' advice. This film emphasizes the repercussions that Tegar must face. He was finally discovered to be positive and was quarantined. Tegar's obstinate refusal to believe in Covid-19 was eventually broken when several Covid-19 positive patients died. As a result, the film's goal is to raise awareness about Covid-19 among Indonesians who disbelieve in it.</p> </div> </div> </div> Yusri Fajar, Nanang Endrayanto, Diah Ayu Wulan Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/76 Sat, 06 Nov 2021 00:00:00 +0100 SHOULD LITERARY TEXTS BE USED IN TEACHING AND LEARNING GRAMMAR? https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/77 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Traditional grammar teaching focuses mainly on teaching grammar rules directly from textbooks and in return, requiring students to complete a number of activities to demonstrate their understanding and application of such rules. In order to motivate students to be able to express themselves in certain communicative situations, it is also necessary to not only master language rules but also to know the culture of target language. Literary texts are considered effective as authentic materials which can be integrated into foreign language class activities. This article is a literature review that briefly explores the use of literary texts in teaching English grammar. It also shows the practical demonstration of the use of literary texts in grammar class. It is recommended that multiple class activities are designed to incorporate the use of literary texts specifically to improve students’ grammar.</p> </div> </div> </div> Setya Ariani Copyright (c) 2021 Setya Ariani https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/77 Sun, 07 Nov 2021 00:00:00 +0100 PREJUDICE TOWARDS AFRICAN-AMERICAN CHARACTERS IN MILDRED D. TAYLOR’S THE ROAD TO MEMPHIS NOVEL https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/78 <p>Prejudice has been a long-standing issue in our society. Although it is not essentially harmful, it can lead to various forms of antipathetic conduct such as talking against people, discriminating, or attacking them with violence. This study intends to investigate the problem of prejudice towards African-American characters portrayed in <em>The Road to Memphis </em>novel<em>. </em>There are two objectives of this study, namely: (1) to identify the forms of prejudice towards African-Americans, and (2) to analyze how the African-American characters’ response to prejudice are portrayed in <em>The Road </em><em>t</em><em>o Memphis</em> novel. In order to investigate the problem of prejudice, this study utilizes Gordon Allport’s acting out prejudice and traits of prejudice victimization theory. The data were in the form of narration and dialogue, while the data source was only taken from primary source which was the novel itself. The result of this study showed that African-American in <em>The Road to Memphis </em>novel are portrayed to experience three forms of prejudice, namely: antilocution, discrimination, and physical attack. As for African-Americans’ responses towards prejudice, it showed that extropunitive was the most dominant trait portrayed in the novel.</p> Galih Anom Ismaul Ramadhan, Indah Sari Lubis, Aries Utomo Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/78 Sun, 07 Nov 2021 00:00:00 +0100 CHARACTER ANALYSIS OF JOE GOLDBERG IN CAROLINE KEPNES’ YOU AND HIDDEN BODIES NOVELS https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/81 <p>This research was aimed at analyzing the personality of the main character, Joe Goldberg, in Caroline Kepnes’ <em>You</em> and <em>Hidden Bodies</em> novels. Joe’s personality was analyzed by applying Sigmund Freud’s psychological approach that took a focus on the id, ego, and superego of humans. Character and characterization theory by Kelly Griffith was added in identifying Joe to get a deeper and better grasp of what kind of character he is. As a result of the analysis of the research, it showed that Joe’s id was described through the impulsiveness in his actions, his ego was portrayed through maintaining to have a positive self-image in front of a woman he likes while his superego was depicted through his awareness of having a good moral by doing righteous deeds. However, Joe’s actions and behaviors tend to lean more towards his id, which is the instinct and basic urges of humans to bring pleasures and avoid any painful feelings to protect the individual. Overall, Joe’s id, ego, and superego were depicted through his actions and thoughts throughout the story.</p> Diyan Puspa Wahyuni, Singgih Daru Kuncara, Indah Sari Lubis Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/81 Sun, 07 Nov 2021 00:00:00 +0100 RELATIONSHIP BETWEEN HUMAN AND ENVIRONMENT USING ECOCRITICISM IN THE LEGACY OF HEOROT NOVEL BY LARRY NIVEN, JERRY POURNELLE, AND STEVEN BARNES https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/82 <p>This research deals with the relationship between human and environment as seen in <em>The Legacy Of Heorot</em> Novel by Larry Niven, Jerry Pournelle, and Steven Barnes. The purpose of this research is to find out the relation between humans and the environment that affect the ecology of Avalon. This research uses qualitative method and ecocriticism theory by Greg Garrad. The theory of pastoral, wilderness, and the animal are used to analyze the relationship between human and environment and the behavior of main character towards nature. The result of this research shows that there are several relationships between human and the environment in the novel. The relationship that shows in the novel such as overhunting towards wild animal and land consumption that leads to the destruction of wild animal habitat, wild animal extinction, and overpopulation of other wild animals. Meanwhile, the main character shows his behavior towards nature to re-establish the ecology from his speech such as telling people on Avalon to stop building human settlement, prohibit overhunting activity, and reducing the overpopulated wild animal. The main character also shows his behavior from his action such as killing overpopulated Grendel using electric fence, deadfall trap, and controlling Grendel’s territory and population.</p> Theodorick Ardavid Manullang, Singgih Daru Kuncara, Fatimah Muhajir Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/82 Sun, 07 Nov 2021 00:00:00 +0100 AN ANALYSIS OF THE RELATIONSHIP BETWEEN HUMAN AND NONHUMAN USING ECOCRITICISM IN GORDEN J.L RAMEL’S POEMS https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/83 <p>The research aims to analyze the relationship between human and nonhuman and representation of nature in Gorden J.L Ramel’s Poems entitled <em>“Mankind Doesn’t Agree”</em>, <em>“Tiger Tiger Revisited”</em>, and <em>“Daffodils No More”.</em> This research used qualitative method and ecocriticism theory by Greg Garrard. There are two concepts of ecoriticism that were used by the researcher. The concepts of animals and pastoral were used to analyze the relationship between human and nonhuman and the representation of nature in the poems. The results of this research are human should not do abusive or disruptive actions as the concept of animals mentioned like human and animals should have a good relationship which means human should treat animals well. Moreover, the concept of pastoral states human and nature should have a harmony relationship which means the existence of nature should be stable as the counter of disruptive energy and change of human societies. The implication of this research the other researchers can use the other concepts of ecocriticism by Garrard Greg to analyze their research object likes a poem that discuss about nature and also other literary works.</p> Manalu Yerico Calvin, Singgih Daru Kuncara, Fatimah Muhajir Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/83 Sun, 07 Nov 2021 00:00:00 +0100 A STRUCTURAL NARRATIVE ANALYSIS ON BAHAU PEOPLE’S MYTH OF BATOQ AYAU https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/84 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>The Myth of Batoq Ayau is one of popular folklores of Dayak Bahau People in East Kalimantan. The narrative is first examined using narrative theory to find out the way plot is structured. Secondly, the binary oppositions which arranged to build the meaning of the myth are unveiled by a structuralist approach. This research is conducted with a qualitative descriptive methodology. It is found that the myth develops a plot of tragedy where a new equilibrium is settled in the end. The binary oppositions are examined from three elements of narrative which are the characters, the conflicts, and the setting. Eight binary opposition pairs develop the meaning of the myth. They are Safety-Danger, Outsider-Insider, Sturdiness- Defenselessness, Physical-Psychological, Cautiousness-Negligence, Life-Death, and Low-High. Thus, the meaning delivered myth of Batoq Ayau still has a relevancy to the condition of human beings today where being vigilance to the environment issues is truly needed.</p> </div> </div> </div> Jonathan Irene Sartika Dewi Max Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/84 Tue, 09 Nov 2021 00:00:00 +0100 PENDAMPINGAN INDUSTRI SENI BATIK UNTUK BERTAHAN DAN BANGKIT KEMBALI PASCA PANDEMI COVID-19 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/85 <p>Industri batik merupakan sektor yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu dilakukan berbagai upaya oleh para pemangku kepentingan untuk mendukung eksistensi industri tradisional ini dari dampak yang lebih buruk. Salah satunya adalah yang dilakukan Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB). Adapun program yang dilakukan yaitu: <em>Sharing S</em><em>e</em><em>ssion,</em> Pasar Batik <em>On</em><em>l</em><em>ine, I</em><em>n</em><em>novating Jogja</em>, Desiminasi, Temu Pelanggan, dan Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik (SNIKB), yang semuanya diselenggarakan secara daring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis program yang diminati oleh para perserta dan memiliki dampak positif terhadap industri batik. Hasil analisis berupa rekomendasi terhadap kegiatan yang sebaiknya dilanjutkan pada masa pasca pandemi.&nbsp; Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan analisis data melalui langkah-langkah: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasilnya adalah program yang baik untuk dilanjutkan pada masa pasca pandemi yaitu: <em>Sharing S</em><em>e</em><em>ssion, </em>NADIN (<em>Natural Dyes Indexation</em>), <em>Batik Analyzer</em>, <em>I</em><em>n</em><em>novating Jogja,</em> dan Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik (SNIKB). SNIKB berupa seminar untuk menjaring dan menyebarluaskan pengetahuan dan teknologi dari para pakar serta pelaku industri kerajinan dan batik. Program-program tersebut dinilai akan turut mendukung percepatan pemulihan perekonomian nasional pasca pandemi.</p> Irfa’ina Rohana Salma Copyright (c) 2021 Irfa’ina Rohana Salma https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/85 Thu, 11 Nov 2021 00:00:00 +0100 GENDER STRUGGLE OF MAIN CHARACTER IN EDITH WHARTHON’S THE HOUSE OF MIRTH NOVEL https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/86 <p>Feminism examines every gender gap, from &nbsp;identity, discrimination, and exploitation. One of the focuses in the study of gender identity is gender struggle and being present in novels. This research discusses the gender struggle for female characters, namely Lily Bart in Edith Wharton's novel The House of Mirth. The purpose of this study is to identify the existence of gender struggles experienced by the character of Lily Bart and describe the development of characters in these struggles. This research uses qualitative research methodology and gender struggle studies. Furthermore, the theory used in gender struggle includes several experts (Paddy McQueen, Bell Hooks, several other experts) and Jonathan Webber's theory of character development. In this case, the forms of struggle are characterized in character development analysis which seeks to find changes in the character of Lily Bart and its correlation to her struggle. The development of the character of Lily Bart is described in three phases. In the initial phase introduces the main objectives, the second phase changes due to conflict and challenges, and the third phase becomes the result of character change. The results showed that the character of Lily Bart as the main character in the novel shows a gender struggle. The forms of gender struggle that are experienced include facts of life, dream, love and affection. In this case, the forms of struggle are characterized in character development analysis which seeks to find changes in the character of Lily Bart and its correlation to her struggle.</p> Fergie Eka Wahyu Nusantara, Nasrullah Nasrullah, Jonathan Irene Sartika Dewi Max Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/86 Thu, 11 Nov 2021 00:00:00 +0100 Cover https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/88 Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/88 Thu, 11 Nov 2021 00:00:00 +0100 Editorial Prosiding https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/90 Copyright (c) 2021 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/90 Fri, 12 Nov 2021 00:00:00 +0100