SENI BUDAYA SEBAGAI JEMBATAN INTEGRASI ANTARBANGSA DAN TANTANGANNYADALAM MASYARAKAT GLOBAL

Main Article Content

A. Lili Evita
Magriet Moka Lappia

Abstract




Budaya merupakan komoditi pikiran yang sifatnya mencair. Hal ini berarti budaya tidak bisa diikat oleh kondisi geografis atau dibatasi oleh ruang waktu. Pada perkembangan masyarakat modern selanjutnya, kebudayaan menjadi komoditas pengembangan pariwisata di daerah. Tidak jarang kemudian jika terjadi sengketa akibat klaim kebudayaan. Beberapa sengketa diantaranya klaim batik oleh Cina, tarian reog Ponorogo dan keris oleh Malaysia. Padahal dalam perkembangan sejarah kebudayaan bisa menjai alat integrasi antara bangsa dan media pesebaran ideologi. Misalnya dalam perjumpaan kebudayaan Hindu-Budha dan Islam, seni menjadi alat pesebaran yang mudah diterima dan melebur dalam masyarakat. Demikian pula dengan perkembangan kuliner di nusantara, dijumpai perpaduan budaya kuliner antara Melayu, Cina dan Bugis pada makanan coto dan barongko. Tulisan ini akan menelisik perkembangan kebudayaan di Nusantara, melalui pendekatan studi literatur. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa keanekaragaman budaya merupakan sebuah peluang untuk menjalin sebuah diplomasi kebudayaan. Persamaan budaya yang ditemukan di berbagai Negara, seperti Malaysia, Cina maupun Jepang dikarenakan interaksi antara manusia. Olehnya seni budaya yang tercipta dari inteaksi masyarakat tidak seharusnya bersifat monopolistik. Klaim budaya terjadi diakibatkan karena adanya faktor politik yang dilatari oleh kepentingan ekonomi.




Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
A. Lili Evita, & Magriet Moka Lappia. (2019). SENI BUDAYA SEBAGAI JEMBATAN INTEGRASI ANTARBANGSA DAN TANTANGANNYADALAM MASYARAKAT GLOBAL. Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, Dan Seni (Sesanti), 117–130. Retrieved from https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/11
Section
Articles