KOMODIFIKASI TRADISI DHUKUTAN PASCAPANDEMI COVID-19: SEBUAH UPAYA ALTERNATIF PEMERTAHANAN BUDAYA DAN PEWARISAN NILAI-NILAI TRADISI

Main Article Content

Asep Yudha Wirajaya

Abstract




Dhukutan adalah salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat Lawu yang masih eksis dan terus dipertahankan keberadaannya. Selama ini, Dhukutan hanya dipahami sebatas upacara tradisi “bersih desa” atau “merti dusun” yang melibatkan partisipasi seluruh warga. Namun, pandemi Covid-19 telah memaksa para sesepuh desa untuk memodifikasi perayaan upacara tradisi tersebut agar tidak menimbulkan kerumunan warga. Tentu saja, hal ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Mengingat perayaan tradisi Dhukutan ini telah berlangsung jauh ketika masa kejayaan Raja Airlangga. Dengan pertimbangan dan demi kemaslahatan bersama, akhirnya kemasan ritual Dhukutan ini dibuat sedemikian rupa sehingga hanya melibatkan para sesepuh dan tokoh masyarakat desa Nglurah saja. Hal ini terpaksa dilakukan agar tidak terjadi konflik vertikal dengan pihak satgas Covid-19. Selain itu, aspek ketenangan dan ketenteraman jiwa masyarakat desa masih dapat terpelihara dengan baik karena perayaan upacara tradisi Dhukutan tetap dilaksanakan walaupun secara minimalis. Dengan demikian, komodifikasi tradisi Dhukutan ini sudah barang tentu menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi para sesepuh dan tokoh masyarakat desa Nglurah. Pada satu sisi, mereka tetap berusaha bertahan menjalankan tradisi, tetapi di sisi lain juga harus mengakomodasi kepentingan satgas Covid-19 agar tidak terjadi kerumuman masyarakat yang memungkinkan terjadinya klaster-klaster baru bagi penyebaran Covid-19 itu sendiri. Setidaknya, kehadiran Covid-19 ternyata tidak dapat menghilangkan tradisi Dhukutan, tetapi justru memberikan tantangan baru bagi masyarakat desa Nglurah untuk terus berkreativitas dengan memberikan warna tersendiri bagi dunia budaya dan tradisi di Jawa Tengah.




Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Wirajaya, A. Y. (2021). KOMODIFIKASI TRADISI DHUKUTAN PASCAPANDEMI COVID-19: SEBUAH UPAYA ALTERNATIF PEMERTAHANAN BUDAYA DAN PEWARISAN NILAI-NILAI TRADISI. Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, Dan Seni (Sesanti), 108–117. Retrieved from https://eprosiding.fib-unmul.id/index.php/sesanti/article/view/56
Section
Articles