INGATAN KULTURAL: DINAMIKA MUSIK DAN TARI PADA MASYARAKAT DAYAK BAHAU DI SAMARINDA
Main Article Content
Abstract
Masyarakat Dayak Bahau bermigrasi dari Hulu Mahakam ke Samarinda, mereka tidak lagi sepenuhnya menjadi anggota kelompok tempat asal dan merasa ‘asing’ di wilayah yang baru. Masyarakat Dayak Bahau di Samarinda yang merasa ‘asing’ di wilayah yang baru, kerap bernostalgia dengan daerah asalnya menggunakan banyak hal, salah satunya melalui kesenian. Mereka membawa ingatan individu yang dilegitimasi oleh orang lain menjadi ingatan kolektif. Bentuk dari ingatan kultural adalah ingatan kolektif yang diaktualisasikan oleh masyarakat Dayak Bahau di Samarinda dalam wujud musik dan tari. Penelitian ini berfokus pada ranah ingatan kultural yang dikemukakan oleh Jan Assmann, dan aktualisasi ingatan kultural yang direpresentasikan dalam bentuk seni yaitu musik dan tari, dengan menggunakan pendekatan dari Kai Aberg. Kedua pendekatan ini digunakan oleh peneliti guna mengeksplorasi ingatan kultural masyarakat Dayak Bahau dalam dinamika praktik berkesenian mereka di Samarinda.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.